PALANGKA RAYA – Hadir sebagai narasumber pada siaran program dialog interaktif di Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tingkat III Palanga Raya membahas topic tentang Sinegri Mengatasi Stunting.
Disiarkan langsung dari Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya, dialog yang dipandu Presenter RRI Edy Suroso selain dapat didengar melalui siaran Radio juga dapat disaksikan melalui Chanel YouTube RRI Palangka Raya, Senin (10/6/2024) pagi.
Pada dialog interaktif tersebut, Karumkit Bhayangkara Kompol dr. Anton Sudarto hadir bersama Kepala Program Manager dan Kegiatan Satgas Stunting Provinsi Kalteng Muh Efendi. R, SE., MM yang menyampaikan bahwa pentingnya sinegritas dan kolaborasi menjadi kunci atasi permasalahan stunting.
“Persoalan stunting akibat kesehatan dan gizi tidak dapat diselesaikan oleh bidang kesehatan saja, namun perlu dukungan dan sinergi semua sektor”, tutur dr. Anton.
Lebih lanjut Karumkit Bhayangkara juga mengatakan, berbagai upaya Polri dalam mendukung percepatan penurunan stunting telah dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan prioritas Kapolda Kalteng dalam rencana aksi nasional percepatan penurunan stunting.
Salah satu kegiatan prioritas yang dilaksanakan yaitu Posyandu Presisi, Bapak Bunda Asuh Stunting, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) hingga pemberian edukasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran dan mengetahui penyebab risiko terjadinya stunting.
“Untuk bisa meminimalkan angka stunting, salah satu solusinya adalah dengan jemput bola misal anak-anak yang tidak hadir di Posyandu. Lalu, penguatan edukasi dan pembekalan terhadap calon pengantin,” jelasnya.
dr. Anton juga menambahkan, upaya sosialisasi dan edukasi melalui berbagai media soal pencegahan stunting juga harus digencarkan, untuk memberikan informasi dan pemahaman, diantaranya mengenai bagaimana merawat janin, memberi nutrisi setelah bayi lahir, pola makan, pola asuh, serta sanitasi dan akses air bersih.
Sementara itu, Satgas Stunting Provinsi Kalteng Muh Efendi. R, SE., MM menjelaskan bahwa angka stunting di Kalimantan Tengah menurut hasil SSGBI (Studi Status Gizi Balita Indonesia) tahun 2021 adalah sebesar 27,4% dan masih tinggi dibanding angka Nasional yaitu 24,4%. Akan tetapi, apabila mengacu pada RPJMN 2020-2024, percepatan penurunan stunting menjadi 14% dan wasting menjadi 7% pada tahun 2024 menjadi salah satu tujuan pembangunan kesehatan.
“Untuk dapat mencapai target tersebut, perlu dilakukan penguatan intervensi spesifik dan sensitif yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan fokus pada sasaran dari intervensi gizi spesifik sebagaimana diatur pada Perpres 72 tahun 2021, yaitu: Remaja, Calon pengantin, Ibu hamil, Ibu menyusui dan anak berusia 0-59 bulan,” ungkap Efendi. (Har/Sam)







